Setiap aku memandangmu, tak pernah sedikitpun rasa bosan hadir. Sebab wajahmu itu begitu lucu begitu imut dan dicintai dengan mudah.
Beberapa hari ini, Melodi sudah bisa mengangkat tinggi kedua kaki dan pantatnya. Bahkan kedua tangannya mampu memegang lutut.
Setiap hari dia bisa mengoceh aau aii. Bermain dengan bibirnya.. brrrr.
Tanpa menggunakan pospam, Melodi bisa miring ke kanan maupun kemiri dengan gampang. Hanya saja dia belum mampu untuk mengukurap.
Bayi yang sering dibilang gemuk ini sudah bisa mengenali siapa namanya, nenek dan ayahnya.
Dia akan menangis palsu alias meraung Raung tanpa air mata bila ingin nenen. Dia juga paham bila diajak bicara.
Dia akan menangis ketika digendong orang asing bila dia melihat neneknya. Dia sungguh anak yang pintar.
Setiap siang Melodi akan menangis karena kepanasan dan tidak lepas dari nenen. Tidur pun hanya tidur ayam.
Pada imunisasi bulan ini, Melodi demam dua hari. Saat tengah malam, dia merintih rintihan kemudian aku menggendongnya. Dia pun tidak mau lepas dari gendongan.
Sayangnya si ayah sedang mode eror. Sungguh menyebalkan.
Melodi sedang berjuang untuk mengkurep. Kakinya sudah tinggal badannya yang belum bisa. Ayo berjuang .